BUDIDAYA MENTIMUN PADA LAHAN SAWAH
DI KECAMATAN
CIRUAS, KABUPATEN SERANG, BANTEN
R. Kusmana
PENDAHULUAN
Mentimun (Cucumis Sativus L) merupakan sayuran buah yang
memiliki kandungan mineral dan vitamin cukup tinggi. Disamping untuk memenuhi
kebutuhan pasar sebagai konsumsi untuk sayur, mentimun dapat dijadikan berbagai
keperluan seperti obat penurun panas, mengurangi sakit tenggorokan dan batuk,
serta sebagai bahan baku
kosmetik (pembersih wajah dan lulur). Ada 4 varietas mentimun yang dapat
dibudidayakan dengan produksi cukup tinggi, yaitu Venus, Asian Star, Sabana dan
Krakatau dengan potensi hasil 25 -29 ton/ha (pada musim kemarau) dan 13-18
ton/ha (pada musim hujan).
KARAKTERISTIK LOKASI
Lahan yang cocok adalah sawah
berpengairan teknis,
ketinggian tempat sekitar (0 – 1.000
m dpl).
ketinggian tempat sekitar (0 – 1.000
m dpl).
Musim yang tepat untuk mentimun pada
musim kemarau (MK).
METODE PENANAMAN
Penanaman mentimun untuk musim
kemarau dilakukan sekitar bulan Maret atau bulan Agustus.
Pengolahan tanah dengan menggunakan cangkul dengan membuat bedengan ukuran
lebar 80 – 90 dan tinggi 30 cm. yang sekaligus membuat saluaran lebar +
70 cm. Pupuk kandang (organik) yang sudah matang + 200
gram (8.000 kg/ha) disimpan pada lubang (cowakan) untuk tempat penanaman biji
dengan jarak 60 x 40 cm. Penanaman dilakukan dengan cara tugal dengan jumlah
benih 2-3 biji per lubang. Pupuk buatan (an organik) terdiri dari NPK (Phonska)
Urea/ZA, SP-36, KCI dan pupuk daun masing-masing per hektar dibutuhkan 150,100,
50,50. Pemberian pupuk buatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1) Pupuk dilarutkan dalam air lalu
disiramkan disekitar tanaman dengan interval
7 hari sekali selama 7 kali, dan
2) Pupuk diberikan pada
tugalan/larik disekitar 5-10 cm jarak dari tanaman
sebanyak 3 tahap pemberian. Perawatan lainnya adalah
pemberian/pengaturan
air, dimana air harus selalu ada pada saluran akan tetapi jangan sampai
merendam guludan. Penyiangan dilakukan secara intensif agar pertumbuhan
tanaman tidak terganggu. Pemasangan ajir dilakukan setelah sulur tanaman
mulai keluar. Penyakit jamur dapat dikendalikan dengan fungsida seperti
Dithane,
sedangkan untuk jenis hama
disemprot dengan insektisida seperti Supracide.
HASIL PENGKAJIAN
Secara ekonomis, usaha budidaya
mentimun di lahan sawah pada musim kemarau (dengan pengairan terjamin) dapat
memberikan keuntungan tiap hektarnya cukup tinggi, yaitu Rp.9.043.750,- (B/C
1,9) dengan biaya produksi Rp.9.852.500. Sementara itu, pada musim hujan produksi
lebih rendah dengan keuntungan Rp.2.477.500,- (B/C 0,27) dengan biaya produksi
Rp.8.932.500
mantap gan..
BalasHapusSorry enggak sempat balas, aku tidak terlalu aktif dengan meng-up date blog ini
BalasHapus