Budidaya Cabe
merah dilahan Sawah
Rekomendasi Teknologi Spesifik Lokasi
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian (BP2TP)
Budidaya Cabai Merah di Lahan Sa
wah
Varietas
• Jatilaba (14 t/ha), Tit super (16 t/ha),Prembun (14 t/ha), Kriting
(14 t/ha),LV. 2319 (12 t/ha), LV. 2323 (15t/ha), LV. 3044 (t/ha), Hero
(15,8-17,8 t/ha), Wonder Hot ( 14 t/ha).
Persiapan lahan
• Musim tanam yang baik awal musimkemarau atau akhir musim hujan.
• Lahan yang digunakan tidak banyak kontaminasi penyakit tular tanah
dan bukan
bekas tanaman cabai
atautanaman dari keluarga Solanaceae.
• Untuk tanah sawah, dibuat bedengan selebar 100-120 cm, tinggi
bedengan 40-50 cm
dan parit antarbedengan
selebar 40-50 cm, dengan.
• Lubang tanam dibuat dengan jarak tanam (50-70 cm) x ( 40-60 cm).
• Dilakukan pengapuran bila pH tanah <6,5 dengan menaburkan
Dolomit pada bedengan.
Pemupukan
• Pemupukan dibagi dua tahap, tahap sebelum tanam menggunakan pupuk
organik/kandang, P, K,
dan pengapuran.
• Sedangkan pemupukan setelah tanam (pupuk N dan daun). Pupuk KCl
dapat diberikan
sebelum dan sesudah tanam,
karena mudah larut.
• Dosis per hektar 20-30 t/ha pupuk kandang, 150-200 kg/ha urea, 450
kg ZA, 250 kg
TSP, dan 200 kg KCl,
penambahan pupuk daun Mamigro dilakukan pada umur 4 dan 7
minggu setelah tanam.
• Cara pemberian pupuk kandang diberikan pada setiap lubang (satu
minggu sebelum tanam), TSP danseparuh bagian KCl diberikan disetiap lubang
sehari sebelum tanam.
Sedangkan urea, ZA diberikan 3 kali,yaitu saat tanaman berumur 2,
4, 6 minggu setelah tanam. Sisa KCl diberikan 4 minggu setelah tanam.
Penutupan tanah dengan mulsa,
• Mulsa yang digunakan adalah mulsa jerami (20 t/ha), mulsa plastik
hitam perak (php) (10 rol/ha). • Mulsa
dipasang di permukaan bidang olah setelah dilakukan pemupukan
awal (pukan, TSP dan
KCl atau Dolomit) setebal + 2 cm, sedangkan plastik hitam perak (php) dipasang
dan diikuti pembuatan lubang tanam dengan bantuan alat pelubang khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar