Senin, 12 Desember 2011

Desa Makmur Dalam Lindungan Tuhan

Oleh: Dadang Hidayat
Penasehat UKMKP PT.Wachyuni Mandira

                MENYIKAPI keberhasilan budidaya udang yang kini sedang dinikmati oleh rekan-rekan petambak plasma ataupun petambak kerjasama operasi (petambak KSO), khususnya di PT.Wachyuni Mandira, saya mengajak teman-teman semua untuk tidak larut dalam kegembiraan yang melampaui batas-batas kewajaran, karena segala sesuatu yang berlebihan atau melampaui batas tidak baik di mata siapapun, apalagi di mata Allah sebagaimana ditegaskan dalam QS Al-An’am Ayat 141:  “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”
                Bersikaplah rendah hati dan istiqomah mengedepankan terimakasih kepada mereka yang membantu kita bisa mengukir sukses di atas batu pualam, dan bersyukurlah kepada Beliau yang berkenan membimbing kita menapaki tangga demi tangga kesulitan, sehingga kita bisa lolos dan meraih keberhasilan budidaya seperti sekarang ini.
                Alangkah indahnya jika terimakasih dan syukur kita itu diimplementasikan dengan bekerja lebih cantik,  dan sigap membersihkan harta kita dengan mengeluarkan zakat. Karena pada setiap butir rezeki yang berhasil kita genggam, sesungguhnya masih tercampur dengan hak fakir miskin seperti dipaparkan dalan QS Fushshilat Ayat 6-7: “Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya, (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.”
                Janganlah kita sekali-kali rakus dengan memakan, menyimpan atau menahan harta pakir miskin, orang-orang jompo dan yang lainnya seperti ditegaskan dalam QS Adz Dzariyaat Ayat 19: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak mendapatkan bagian.”
                Apapun pekerjaan atau profesi kita, hukum alam tetap menawarkan dua pilihan: gagal dan sukses. Yang pasti kalau kita ingin sukses di dunia dan selamat di akhirat kuncinya adalah DUIT, yakni Doa, Usaha, Iman dan Taqwa.
                Supaya kerja kita menjadi ibadah awali dengan basmalah, akhiri dengan hamdalah dan sempurnakan dengan doa, lalu berusahalah dengan sebaik-baiknya usaha, insya Allah kerja kita akan sukses, apalagi bila usaha tersebut kita patri dengan iman dan taqwa, maka saya yakin akan membuahkan hasil yang optimal.
                Untuk menjadikan keberhasilan dan kesuksesan di Desa Bumi Pratama Mandira—lokasi tambak udang modern terpadu PT.Wacyuni Mandira—tetap berkelanjutan, kita harus sama-sama peduli dengan menjaga kebersihan desa ini dari berbagai kemaksiatan yang dipicu lupa diri atas kesuksesan yang berhasil dicapai.
                Gunakanlah rezeki yang sudah kita bersihkan itu di jalan-jalan yang disukai dan dicintai Allah. Mari kita jaga jangan sampai Desa Bumi Pratama Mandira yang subur makmur ini dihujani ujian, karena kita lupa diri, lupa bersyukur, hilap berterimakasih dan sukses mengembangbiakkan kemaksiatan.
                Jangan sampai Allah menurunkan ujian berupa turunnya musibah dan penyakit yang sulit atau belum ditemukan obatnya,  seperti penyakit HIV/AIDS, Flu Burung atau yang terbaru Flu Babi.  Untuk mereka yang inkar atau kufur nikmat pasti akan turun ujian yang berat dan sangat pedih dari Allah. Sedangkan bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa, yakni pasti Allah akan menebarkan berkah dan jika itu dikerjakan oleh penduduk sebuah desa, maka Allah pasti memakmurkan desa itu. Dan ingatlah, “Manakala kemaksiatan telah merajalela pada suatu kaum, maka Allah akan menurunkan musibah dan berbagai macam penyakit yang penyakit itu susah obatnya.”
                Guna menghindari turunnya rentetan ujian di Desa Bumi Pratama Mandira yang menguras tenaga, pikiran, waktu dan biaya, mari kita terus berbenah diri dengan senantiasa taat kepada Allah yang diupayakan secara tulus dan ikhlas menjalankan perintah Allah, dan dengan penuh cinta menjauhi larangan Allah. Janganlah kita dan keluarga kita sampai masuk ke dalam barisan, kelompak atau golongan yang bangga berbuat salah dan dosa, yang akhirnya menjadikan kita sebagai kayu bakar api neraka, akan tetapi  marilah kita berusaha untuk menjadi ahli surga.
                Tentunya untuk memasuki dan menjadikan kita sebagai ahli sorga, kita terlebih dahulu harus membuka pintunya dengan kebersihan jiwa! Apalagi jika hal ini kita kaitkan dengan apa yang kita usahakan, yakni budidaya udang, yang notabene adalah makhluk Allah yang bernyawa dan jelas-jelas harus diurus dengan cinta dan jiwa yang bersih. Mana kala budidaya udang kita kerjakan tidak dengan jiwa yang bersih dan ditambah dengan tempat kerja kita telah dikotori kemaksiatan, pasti akan datang yang namanya ujian dari Allah yang sangat pedih, bahkan mungkin saja tidak akan ada obatnya jika kita tidak bertanya ke ahli dzikir dan tidak melakukan taubatan nasuha, yakni tobat yang setobat-tobatnya.
                Untuk menjaga kebersihan jiwa, sekaligus menghindari turunnya ujian Allah di Bumi Pratama Mandira, mari kita bersihkan jiwa kita dengan selalu ingat dan dzikir kepada Allah di manapun kita berada. Sudahkah napas dan hatiku kita secara otomatis melantunkan dzikir? Sudahkah mushola-mushola  dan masjid-masjid di Bumi Pratama Mandira berhasil kita getarkan dengan dzikir?
                Tentu kita semua tidak mengharapkan kekurangberhasilan budidaya terjadi Desa Bumi Pratama Mandira. Untuk itu marilah kita jadikan Bumi Pratama Mandira sebagai desa yang subur dan makmur di bawah lindungan Allah dengan cara menjauhkannya dari kemaksiatan, berterimakasih kepada rekan teknisi yang membantu kita meraih sukses dan bersyukur kepada Allah yang telah menurunkan rezeki untuk kita. Sanggupkah kita melakukan itu?      
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar