Senin, 12 Desember 2011

Artikel: Motivasi dan Sabar di Tempat Kerja

 Oleh:   KOMARI  BAKRIE
                                                                             
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (QS. Al-Qomar. Ayat : 49).  Seluruh makhluk Allah dimuka Bumi ini memiliki ukuran masing-masing, baik ukuran dalam bentuknya, ukuran dalam kekuatan fisiknya, ukuran dalam tingkat kebutuhannya, ukuran dalam tingkat kehidupannya, ukuran dalam jangka masa hidupnya,  ukuran dalam keberadaannya, maupun ukuran dalam tingkat kemampuannya.
Dan manusia diciptakan oleh Allah SWT. memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam bekerja pun akan menghasilkan output yang berbeda, itu semua ditentukan oleh seberapa banyak ilmu yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Semakin banyak ilmu yang digunakan untuk bekerja di dunia ini maka semakin banyak hasil yang  didapat, dan semakin sedikit ilmu yang digunakan untuk bekerja di dunia maka semakin sedikit pula hasil yang didapat. 
Dalam bekerja kita selaku manusia tidak bisa terlepas dari penghambaan diri kepada Allah SWT  agar semua yang kita lakukan bernilai ibadah. Sungguh semua yang diciptakan Allah SWT dimuka Bumi ini mempunyai tugas untuk mengabdi kepada Allah SWT. “Dan Aku tidak menciptakan segolongan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Az-Dzariat. Ayat: 56)
Allah SWT memberi perintah khusus kepada manusia dalam kehidupan ini yaitu “Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menjadikan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah. Ayat: 21). Kedua kalimat di atas yang berkenaan dengan kata-kata “Penyembahan” adalah mengandung makna suatu perilaku atau perbuatan atau pengabdian atau ibadah. Berbicara ibadah ada dua macam yaitu: 1. Ibadah Maghdoh dan 2. Ibadah Ghoiru Maghdoh.
Ibadah Maghdoh adalah Ibadah Khususiyah HablumminAllah yaitu: Sholat yang semua itu bermuara kepada Allah SWT. Adapun ibadah Ghoiru Maghdoh adalah Ibadah Umumiyah Hablumminannas yang berkaitan dengan sesama manusia. Sedangkan makna ibadah  secara luas adalah  bekerja, bekerja yang diniatkan karena Allah semua bernilai ibadah. Manusia dalam bekerja perlu memiliki motivasi yang kuat agar apa yang dikerjakan menghasilkan hasil yang maksimal.  
Rosululllah SAW memberikan motivasi kepada kita dalam ibadah dan bekerja: “Bekerjalah untuk urusan duniamu seolah-olah engkau hidup selama-lamanya, dan bekerjalah atau beribadahlah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok hari”. ( Al-Hadits ). Ini adalah sepotong stimulus agar saat kita bekerja punya semangat yang tinggi dan motivasi kerja yang besar untuk memperoleh hasil yang maksimal demi mempersiapkan bekal hidup untuk selama-lamanya. Sedangkan saat kita mengingat hidup ini akan mati maka kita selalu berhati –hati dalam bekerja tidak akan melakukan kedzoliman kepada sesama dan selalu berharap semua ibadah yang dilakukan agar selalu bermuara kepada Allah SWT. 
Dalam kehidupan  dan dunia kerja yang kita jalani selama ini tidak akan pernah terlepas dari tantangan dan cobaan, itu semua sudah menjadi sunatulloh. Tetapi jangan khawatir semua tetes keringat yang kita keluarkan itu pasti tidak akan sia-sia dan ada nilainya dimata Allah SWT. Rosulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu mengikuti besarnya cobaan, dan sesungguhnya Allah apabila senang pada seuatu golongan itu (dengan suatu cobaan). Siapa yang Ridho terhadapnya ia akan mendapat Ridho Allah, Dan siapa yang marah, ia juga akan memperoleh murka Allah”.   ( HR. Tirmidzi ).
Dalam menghadapi tantangan di dunia kerja tersebut perlu keterampilan khusus yaitu untuk bersikap dan berlaku sabar, karena dengan sabar semua masalah akan mudah untuk diatasi, lebih-lebih kita adalah hamba yang beriman tentu ada konsep yang harus kita ikuti dengan baik. Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah Sabar dan Sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah. Ayat : 153).
Saat kita kesulitan dalam bentuk apapun hendaknya kita memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT.  Satu-satunya cara terbaik adalah melalui sikap sabar dan menunaikan Sholat. Sikap sabar akan mendatangkan mahabah Allah SWT. Dan Sholat akan mendatangkan Ridho Allah SWT. Kalau Allah sudah memberikan mahabah (kasih sayang)–Nya kepada kita, serta Ridho Allah telah diberikan kepada kita, maka apapun kesulitan dan tantangan di tempat kerja bisa kita atasi dengan mudah. Dan sikap sabar tersebut ternyata mampu menjadi wasilah penyempurna pahala bagi seorang hamba. Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu akan disempurnakan pahalanya dengan tiada terhitung”. (QS. Az-Zumar. Ayat: 10).
Berbicara masalah sabar pada garis besarnya ada tiga tempat sabar yaitu:
1.      Sabar di dalam taat kepada Allah SWT. Nabi Ayub AS. adalah    Maskot hamba yang paling sabar dan paling taat kepada Allah SWT. Suatu ketika Nabi Ayub AS dimiskinkan oleh Allah SWT. Saat sebelumnya teramat sangat dikaya rayakan oleh Allah SWT. Mau tahu berapa lama Nabi Ayub AS dikayakan oleh Allah SWT….? Selama 50 tahun. Dan berapa lama Nabi Ayub AS dimiskinkan oleh Allah SWT….? Selama 16 tahun. Namun kemiskinanya tidak merubah kesabaranya dalam taat menjalankan perintah Allah SWT.    Kita selama ini telah Allah anugerahkan nikmat yang bagitu banyak, dan baru beberapa saat saja kita sedikit dikurangi nikmat itu dari diri kita, oleh karena itu jangan sampai kurangnya nikmat tersebut menjadikan diri kita ingkar dan kufur kepada Allah SWT.   
2.      Sabar di dalam meninggalkan maksiat. Meninggalkan maksiat perlu keterampilan khusus. Karena saat seorang hamba telah bertaubat dari perbuatan maksiatnya, tidak menutup kemungkinan bujukan, rayuan, ajakan dari kawan lama yang dulunya sama-sama melakukan kemaksiatan untuk  melakukan kemaksiatan kembali. Dalam hal ini butuh kesabaran yang maksimal agar tetap konsisten untuk meninggalkan kemaksiatan yang pernah dilakukanya.
3.      Sabar pada saat menghadapi tantangan, ujian, dan musibah. Dalam hal ini tantangan, ujian, dan musibah yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya tentu ada maksud dan tujuan tersendiri agar manusia bisa mengambil hikmahnya. Allah tidak akan memberikan tantangan, ujian atau musibah kepada manusia kecuali sesuai dengan kemampuannya. Allah SWT berfirman: “Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kemampuanya”. (QS. Al-Baqarah. Ayat: 286). Allah sangat bijaksana terhadap hamba-Nya, Karena itu  dalam dunia kerja seandainya ada tantangan hendaknya dihadapi dengan sikap sabar, dan berkeyakinanlah bahwa tantangan tersebut pasti dapat diatasi, karena Allah tidak akan memberi ujian, cobaan atau tantangan kecuali sesuai dengan kemampuan hamba-Nya.
Dalam dunia kerja ini, kita selaku karyawan ataupun kita selaku plasma lakukanlah yang terbaik dalam bekerja sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Jangan sekali-kali mengerjakan pekerjaan yang bukan bidang dan keahlian kita, pasti tidak akan menghasilkan apa-apa bahkan justru bisa hancur dan berantakan. Karena Rosulullah SAW bersabda: “Apabila diserahkan suatu pekerjaan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”. (HR. Abu Huroiroh).

Rindu kita yang paling dalam adalah  PT CP. Bahari yang kita cintai ini jaya kembali. Apapun telah kita lakukan dan tak pernah berhenti untuk selalu berupaya  mengatasi permasalahan demi permasalahan yang ada, Namun harapkan belum juga kunjung datang. Berkeyakinanlah kelak pasti akan pulih kembali. Mari kita rapatkan barisan dan selalu berusaha untuk mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada, dan jangan lupa untuk selalu Mujahadah kepada Allah SWT. Dengan kesungguhan hati bermunajat dan memohon kepada-Nya, Niscaya upaya dan do’a kita di ijabah oleh Allah SWT. Kaifiyah dalam  berdo’a, Allah mengajarkan kepada kita semua: “Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan lemah lembut. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka terhadap orang yang melampaui batas”. (QS.Al-A’ raf. Ayat: 55).   
Allahul lathiifu “Allah Yang Maha Lemah Lembut”. Dalam berdo’a kita harus bersikap merendahkan diri kepada Allah SWT, dan dengan suara yang lembut dengan penuh keikhlasan semata-mata hanya kepada Allah, Allah Maha Lembut maka menghadaplah kepada Allah dengan cara yang lembut. Dan jangan sekali-kali bersikap pongah dan sombong, karena Allah teramat sangat tidak suka kepada orang yang sombong  lagi melampaui batas. Diakhir tulisan ini mari kita berdo’a kepada Allah semoga Bumi Bahari yang kita cintai ini Aman Sentosa dan penuh keberkahan. Robbaj al Haadal Balada Bahari Baladan Aaminaa War Zuq Ah Lahuu Minasy Syamarooti Man Amana Minhum Billaahi Wal Yaumil Aakhiri “Ya Allah Jadikanlah Negeri Bahari ini Negeri yang aman sentosa, dan limpahkanlah rizki buah-buahannya kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian”. (QS. Al-Baqarah. Ayat: 126).  Semoga kita mampu menghadapi segala tantangan  yang ada dalam bekerja dan memiliki motivasi yang kuat dan sikap sabar yang tinggi, sehingga harapan demi harapan yang kita impikan segera di ijabah Allah SWT. Amin….   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar