Oleh: KOMARI BAKRIE
“Sesungguhnya
Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (QS. Al-Qomar. Ayat : 49). Seluruh makhluk Allah dimuka
Bumi ini memiliki ukuran masing-masing, baik ukuran dalam bentuknya, ukuran
dalam kekuatan fisiknya, ukuran dalam tingkat kebutuhannya, ukuran dalam
tingkat kehidupannya, ukuran dalam jangka masa hidupnya, ukuran dalam keberadaannya, maupun ukuran
dalam tingkat kemampuannya.
Dan manusia diciptakan oleh Allah SWT. memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam bekerja pun akan menghasilkan output yang berbeda, itu semua
ditentukan oleh seberapa banyak ilmu yang digunakan untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan. Semakin banyak ilmu yang digunakan untuk bekerja di dunia ini maka
semakin banyak hasil yang didapat, dan semakin
sedikit ilmu yang digunakan untuk bekerja di dunia maka semakin sedikit pula
hasil yang didapat.
Dalam bekerja kita selaku manusia tidak bisa terlepas
dari penghambaan diri kepada Allah SWT agar
semua yang kita lakukan bernilai ibadah. Sungguh semua yang diciptakan Allah
SWT dimuka Bumi ini mempunyai tugas untuk mengabdi kepada Allah SWT. “Dan Aku tidak menciptakan segolongan Jin
dan Manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Az-Dzariat. Ayat: 56).
Allah SWT memberi
perintah khusus kepada manusia dalam kehidupan ini yaitu “Hai manusia sembahlah
Tuhanmu yang telah menjadikan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu
bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah. Ayat: 21). Kedua kalimat di atas yang berkenaan dengan kata-kata
“Penyembahan” adalah mengandung makna suatu perilaku atau perbuatan atau
pengabdian atau ibadah. Berbicara ibadah ada dua macam yaitu: 1. Ibadah Maghdoh dan 2. Ibadah Ghoiru Maghdoh.
Ibadah Maghdoh
adalah Ibadah Khususiyah HablumminAllah
yaitu: Sholat yang semua itu bermuara kepada Allah SWT. Adapun ibadah Ghoiru Maghdoh adalah Ibadah Umumiyah Hablumminannas yang berkaitan
dengan sesama manusia. Sedangkan makna ibadah secara luas adalah bekerja, bekerja yang diniatkan karena Allah
semua bernilai ibadah. Manusia dalam bekerja perlu memiliki motivasi yang kuat
agar apa yang dikerjakan menghasilkan hasil yang maksimal.
Rosululllah SAW memberikan motivasi kepada kita dalam
ibadah dan bekerja: “Bekerjalah untuk urusan duniamu seolah-olah engkau hidup
selama-lamanya, dan bekerjalah atau beribadahlah untuk akhiratmu seolah-olah
engkau akan mati esok hari”. ( Al-Hadits
). Ini adalah sepotong stimulus agar saat kita bekerja punya semangat yang
tinggi dan motivasi kerja yang besar untuk memperoleh hasil yang maksimal demi
mempersiapkan bekal hidup untuk selama-lamanya. Sedangkan saat kita mengingat
hidup ini akan mati maka kita selalu berhati –hati dalam bekerja tidak akan
melakukan kedzoliman kepada sesama dan selalu berharap semua ibadah yang
dilakukan agar selalu bermuara kepada Allah SWT.
Dalam kehidupan dan dunia kerja yang kita jalani selama ini tidak
akan pernah terlepas dari tantangan dan cobaan, itu semua sudah menjadi
sunatulloh. Tetapi jangan khawatir semua tetes keringat yang kita keluarkan itu
pasti tidak akan sia-sia dan ada nilainya dimata Allah SWT. Rosulullah SAW.
bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu mengikuti besarnya cobaan, dan
sesungguhnya Allah apabila senang pada seuatu golongan itu (dengan suatu
cobaan). Siapa yang Ridho terhadapnya ia akan mendapat Ridho Allah, Dan siapa
yang marah, ia juga akan memperoleh murka Allah”. ( HR. Tirmidzi ).
Dalam menghadapi tantangan di dunia kerja tersebut
perlu keterampilan khusus yaitu untuk bersikap dan berlaku sabar, karena dengan
sabar semua masalah akan mudah untuk diatasi, lebih-lebih kita adalah hamba
yang beriman tentu ada konsep yang harus kita ikuti dengan baik. Allah SWT
berfirman: “Hai orang-orang yang beriman,
jadikanlah Sabar dan Sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar”. (QS.
Al-Baqarah. Ayat : 153).
Saat kita kesulitan dalam bentuk apapun hendaknya kita
memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT. Satu-satunya cara terbaik adalah melalui sikap
sabar dan menunaikan Sholat. Sikap sabar akan mendatangkan mahabah Allah SWT. Dan Sholat akan mendatangkan Ridho Allah SWT.
Kalau Allah sudah memberikan mahabah
(kasih sayang)–Nya kepada kita, serta Ridho Allah telah diberikan kepada kita,
maka apapun kesulitan dan tantangan di tempat kerja bisa kita atasi dengan
mudah. Dan sikap sabar tersebut ternyata mampu menjadi wasilah penyempurna
pahala bagi seorang hamba. Allah berfirman: “Sesungguhnya
orang-orang yang sabar itu akan disempurnakan pahalanya dengan tiada
terhitung”. (QS. Az-Zumar. Ayat: 10).
Berbicara masalah sabar pada garis besarnya ada tiga
tempat sabar yaitu:
1.
Sabar di dalam
taat kepada Allah SWT. Nabi Ayub AS. adalah
Maskot hamba yang paling sabar dan paling taat kepada Allah SWT. Suatu
ketika Nabi Ayub AS dimiskinkan oleh Allah SWT. Saat sebelumnya teramat sangat
dikaya rayakan oleh Allah SWT. Mau tahu berapa lama Nabi Ayub AS dikayakan oleh
Allah SWT….? Selama 50 tahun. Dan berapa lama Nabi Ayub AS dimiskinkan oleh Allah
SWT….? Selama 16 tahun. Namun kemiskinanya tidak merubah kesabaranya dalam taat
menjalankan perintah Allah SWT. Kita selama ini telah Allah anugerahkan nikmat
yang bagitu banyak, dan baru beberapa saat saja kita sedikit dikurangi nikmat
itu dari diri kita, oleh karena itu jangan sampai kurangnya nikmat tersebut
menjadikan diri kita ingkar dan kufur kepada Allah SWT.
2.
Sabar di dalam
meninggalkan maksiat. Meninggalkan maksiat perlu keterampilan khusus. Karena
saat seorang hamba telah bertaubat dari perbuatan maksiatnya, tidak menutup
kemungkinan bujukan, rayuan, ajakan dari kawan lama yang dulunya sama-sama
melakukan kemaksiatan untuk melakukan
kemaksiatan kembali. Dalam hal ini butuh kesabaran yang maksimal agar tetap
konsisten untuk meninggalkan kemaksiatan yang pernah dilakukanya.
3.
Sabar pada saat
menghadapi tantangan, ujian, dan musibah. Dalam hal ini tantangan, ujian, dan
musibah yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya tentu ada maksud dan
tujuan tersendiri agar manusia bisa mengambil hikmahnya. Allah tidak akan
memberikan tantangan, ujian atau musibah kepada manusia kecuali sesuai dengan
kemampuannya. Allah SWT berfirman: “Allah
tidak membebani seseorang melainkan dengan kemampuanya”. (QS. Al-Baqarah. Ayat: 286). Allah sangat bijaksana
terhadap hamba-Nya, Karena itu dalam
dunia kerja seandainya ada tantangan hendaknya dihadapi dengan sikap sabar, dan
berkeyakinanlah bahwa tantangan tersebut pasti dapat diatasi, karena Allah
tidak akan memberi ujian, cobaan atau tantangan kecuali sesuai dengan kemampuan
hamba-Nya.
Dalam dunia kerja ini, kita selaku karyawan ataupun
kita selaku plasma lakukanlah yang terbaik dalam bekerja sesuai dengan keahlian
kita masing-masing. Jangan sekali-kali mengerjakan pekerjaan yang bukan bidang dan
keahlian kita, pasti tidak akan menghasilkan apa-apa bahkan justru bisa hancur
dan berantakan. Karena Rosulullah SAW bersabda: “Apabila diserahkan suatu pekerjaan kepada orang yang bukan ahlinya,
maka tunggulah saat kehancurannya”. (HR.
Abu Huroiroh).
Rindu kita yang paling dalam adalah PT CP. Bahari yang kita cintai ini jaya
kembali. Apapun telah kita lakukan dan tak pernah berhenti untuk selalu
berupaya mengatasi permasalahan demi
permasalahan yang ada, Namun harapkan belum juga kunjung datang.
Berkeyakinanlah kelak pasti akan pulih kembali. Mari kita rapatkan barisan dan
selalu berusaha untuk mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada,
dan jangan lupa untuk selalu Mujahadah kepada
Allah SWT. Dengan kesungguhan hati bermunajat dan memohon kepada-Nya, Niscaya upaya
dan do’a kita di ijabah oleh Allah SWT. Kaifiyah dalam berdo’a, Allah mengajarkan kepada kita semua:
“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan
merendahkan diri dan lemah lembut. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka terhadap
orang yang melampaui batas”. (QS.Al-A’
raf. Ayat: 55).
Allahul
lathiifu “Allah Yang Maha Lemah
Lembut”. Dalam berdo’a kita harus bersikap merendahkan diri kepada Allah SWT,
dan dengan suara yang lembut dengan penuh keikhlasan semata-mata hanya kepada Allah,
Allah Maha Lembut maka menghadaplah kepada Allah dengan cara yang lembut. Dan
jangan sekali-kali bersikap pongah dan sombong, karena Allah teramat sangat
tidak suka kepada orang yang sombong
lagi melampaui batas. Diakhir tulisan ini mari kita berdo’a kepada Allah
semoga Bumi Bahari yang kita cintai ini Aman Sentosa dan penuh keberkahan. Robbaj
al Haadal Balada Bahari Baladan Aaminaa War Zuq Ah Lahuu Minasy Syamarooti Man
Amana Minhum Billaahi Wal Yaumil Aakhiri “Ya Allah Jadikanlah Negeri
Bahari ini Negeri yang aman sentosa, dan limpahkanlah rizki buah-buahannya
kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian”.
(QS. Al-Baqarah. Ayat: 126). Semoga kita mampu menghadapi segala tantangan
yang ada dalam bekerja dan memiliki
motivasi yang kuat dan sikap sabar yang tinggi, sehingga harapan demi harapan
yang kita impikan segera di ijabah Allah
SWT. Amin….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar