Oleh: Dadang Hidayat
Penasehat UKMKP PT.Wachyuni Mandira
MENYIKAPI
keberhasilan budidaya udang yang kini sedang dinikmati oleh rekan-rekan
petambak plasma ataupun petambak kerjasama operasi (petambak KSO), khususnya di
PT.Wachyuni Mandira, saya mengajak teman-teman semua untuk tidak larut dalam
kegembiraan yang melampaui batas-batas kewajaran, karena segala sesuatu yang
berlebihan atau melampaui batas tidak baik di mata siapapun, apalagi di mata
Allah sebagaimana ditegaskan dalam QS
Al-An’am Ayat 141: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebihan.”
Bersikaplah
rendah hati dan istiqomah mengedepankan
terimakasih kepada mereka yang membantu kita bisa mengukir sukses di atas batu
pualam, dan bersyukurlah kepada Beliau yang berkenan membimbing kita menapaki
tangga demi tangga kesulitan, sehingga kita bisa lolos dan meraih keberhasilan budidaya
seperti sekarang ini.
Alangkah
indahnya jika terimakasih dan syukur kita itu diimplementasikan dengan bekerja
lebih cantik, dan sigap membersihkan
harta kita dengan mengeluarkan zakat. Karena pada setiap butir rezeki yang
berhasil kita genggam, sesungguhnya masih tercampur dengan hak fakir miskin
seperti dipaparkan dalan QS Fushshilat
Ayat 6-7: “Dan kecelakaan besarlah
bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya, (yaitu) orang-orang yang tidak
menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.”
Janganlah
kita sekali-kali rakus dengan memakan, menyimpan atau menahan harta pakir
miskin, orang-orang jompo dan yang lainnya seperti ditegaskan dalam QS Adz Dzariyaat Ayat 19: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk
orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak mendapatkan bagian.”
Apapun
pekerjaan atau profesi kita, hukum alam tetap menawarkan dua pilihan: gagal dan
sukses. Yang pasti kalau kita ingin sukses di dunia dan selamat di akhirat kuncinya
adalah DUIT, yakni Doa,
Usaha, Iman dan Taqwa.
Supaya
kerja kita menjadi ibadah awali dengan basmalah,
akhiri dengan hamdalah dan
sempurnakan dengan doa, lalu berusahalah
dengan sebaik-baiknya usaha, insya Allah kerja kita akan sukses, apalagi bila usaha tersebut kita patri dengan iman dan taqwa, maka saya yakin akan membuahkan hasil yang optimal.
Untuk
menjadikan keberhasilan dan kesuksesan di Desa Bumi Pratama Mandira—lokasi
tambak udang modern terpadu PT.Wacyuni Mandira—tetap berkelanjutan, kita harus sama-sama
peduli dengan menjaga kebersihan desa ini dari berbagai kemaksiatan yang dipicu
lupa diri atas kesuksesan yang berhasil dicapai.
Gunakanlah
rezeki yang sudah kita bersihkan itu di jalan-jalan yang disukai dan dicintai
Allah. Mari kita jaga jangan sampai Desa Bumi Pratama Mandira yang subur makmur
ini dihujani ujian, karena kita lupa diri, lupa bersyukur, hilap berterimakasih
dan sukses mengembangbiakkan kemaksiatan.
Jangan
sampai Allah menurunkan ujian berupa turunnya musibah dan penyakit yang sulit atau
belum ditemukan obatnya, seperti penyakit
HIV/AIDS, Flu Burung atau yang terbaru Flu Babi. Untuk mereka yang inkar atau kufur nikmat pasti
akan turun ujian yang berat dan sangat pedih dari Allah. Sedangkan bagi orang-orang
yang beriman dan bertaqwa, yakni pasti Allah akan menebarkan berkah dan jika
itu dikerjakan oleh penduduk sebuah desa, maka Allah pasti memakmurkan desa itu.
Dan ingatlah, “Manakala kemaksiatan telah
merajalela pada suatu kaum, maka Allah akan menurunkan musibah dan berbagai
macam penyakit yang penyakit itu susah obatnya.”
Guna
menghindari turunnya rentetan ujian di Desa Bumi Pratama Mandira yang menguras
tenaga, pikiran, waktu dan biaya, mari kita terus berbenah diri dengan
senantiasa taat kepada Allah yang diupayakan secara tulus dan ikhlas
menjalankan perintah Allah, dan dengan penuh cinta menjauhi larangan Allah.
Janganlah kita dan keluarga kita sampai masuk ke dalam barisan, kelompak atau
golongan yang bangga berbuat salah dan dosa, yang akhirnya menjadikan kita
sebagai kayu bakar api neraka, akan tetapi marilah kita berusaha untuk menjadi ahli
surga.
Tentunya
untuk memasuki dan menjadikan kita sebagai ahli sorga, kita terlebih dahulu
harus membuka pintunya dengan kebersihan jiwa! Apalagi jika hal ini kita kaitkan
dengan apa yang kita usahakan, yakni budidaya udang, yang notabene adalah makhluk Allah yang bernyawa dan jelas-jelas harus
diurus dengan cinta dan jiwa yang bersih. Mana kala budidaya udang kita
kerjakan tidak dengan jiwa yang bersih dan ditambah dengan tempat kerja kita telah
dikotori kemaksiatan, pasti akan datang yang namanya ujian dari Allah yang
sangat pedih, bahkan mungkin saja tidak akan ada obatnya jika kita tidak bertanya
ke ahli dzikir dan tidak melakukan taubatan
nasuha, yakni tobat yang setobat-tobatnya.
Untuk
menjaga kebersihan jiwa, sekaligus menghindari turunnya ujian Allah di Bumi
Pratama Mandira, mari kita bersihkan jiwa kita dengan selalu ingat dan dzikir
kepada Allah di manapun kita berada. Sudahkah napas dan hatiku kita secara
otomatis melantunkan dzikir? Sudahkah mushola-mushola dan masjid-masjid di Bumi Pratama Mandira berhasil
kita getarkan dengan dzikir?
Tentu
kita semua tidak mengharapkan kekurangberhasilan budidaya terjadi Desa Bumi
Pratama Mandira. Untuk itu marilah kita jadikan Bumi Pratama Mandira sebagai
desa yang subur dan makmur di bawah lindungan Allah dengan cara menjauhkannya
dari kemaksiatan, berterimakasih kepada rekan teknisi yang membantu kita meraih
sukses dan bersyukur kepada Allah yang telah menurunkan rezeki untuk kita. Sanggupkah
kita melakukan itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar