Sabtu, 14 Januari 2012

Artikel Pertanian" Budidaya Mentimun


BUDIDAYA MENTIMUN PADA LAHAN SAWAH
 DI KECAMATAN CIRUAS, KABUPATEN SERANG, BANTEN
R. Kusmana

PENDAHULUAN
Mentimun (Cucumis Sativus L) merupakan sayuran buah yang memiliki kandungan mineral dan vitamin cukup tinggi. Disamping untuk memenuhi kebutuhan pasar sebagai konsumsi untuk sayur, mentimun dapat dijadikan berbagai keperluan seperti obat penurun panas, mengurangi sakit tenggorokan dan batuk, serta sebagai bahan baku kosmetik (pembersih wajah dan lulur). Ada 4 varietas mentimun yang dapat dibudidayakan dengan produksi cukup tinggi, yaitu Venus, Asian Star, Sabana dan Krakatau dengan potensi hasil 25 -29 ton/ha (pada musim kemarau) dan 13-18 ton/ha (pada musim hujan).

KARAKTERISTIK LOKASI
Lahan yang cocok adalah sawah berpengairan teknis,
ketinggian tempat sekitar (0 – 1.000 m dpl).
ketinggian tempat sekitar (0 – 1.000 m dpl).
Musim yang tepat untuk mentimun pada musim kemarau (MK).  

METODE PENANAMAN
Penanaman mentimun untuk musim kemarau dilakukan   sekitar bulan Maret atau bulan Agustus. Pengolahan tanah dengan menggunakan cangkul dengan membuat bedengan ukuran lebar 80 – 90 dan tinggi 30 cm. yang sekaligus membuat saluaran lebar + 70 cm.    Pupuk kandang (organik) yang sudah matang + 200 gram (8.000 kg/ha) disimpan pada lubang (cowakan) untuk tempat penanaman biji dengan jarak 60 x 40 cm. Penanaman dilakukan dengan cara tugal dengan jumlah benih 2-3 biji per lubang. Pupuk buatan (an organik) terdiri dari NPK (Phonska) Urea/ZA, SP-36, KCI dan pupuk daun masing-masing per hektar dibutuhkan 150,100, 50,50. Pemberian pupuk buatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu  :

1) Pupuk dilarutkan dalam air lalu disiramkan disekitar tanaman dengan interval
    7 hari sekali selama 7 kali, dan
2) Pupuk diberikan pada tugalan/larik disekitar 5-10 cm jarak dari tanaman
    sebanyak 3 tahap pemberian. Perawatan lainnya adalah pemberian/pengaturan
    air, dimana air harus selalu ada pada saluran akan tetapi jangan sampai
    merendam guludan. Penyiangan dilakukan secara intensif agar pertumbuhan
    tanaman tidak terganggu. Pemasangan ajir dilakukan setelah sulur tanaman
    mulai keluar. Penyakit jamur dapat dikendalikan dengan fungsida seperti Dithane,
    sedangkan untuk jenis hama disemprot dengan insektisida seperti Supracide.

HASIL PENGKAJIAN
Secara ekonomis, usaha budidaya mentimun di lahan sawah pada musim kemarau (dengan pengairan terjamin) dapat memberikan keuntungan tiap hektarnya cukup tinggi, yaitu Rp.9.043.750,- (B/C 1,9) dengan biaya produksi Rp.9.852.500. Sementara itu, pada musim hujan produksi lebih rendah dengan keuntungan Rp.2.477.500,- (B/C 0,27) dengan biaya produksi Rp.8.932.500

2 komentar: